Nyebar Godhong Kara . . .

Resan Gunungkidul

"gegandhengan-rerentengan gugur-gunung sambat-sinambatan" menjaga dan melestarikan "resan" (pohon penjaga), sumber-air (kali, sendang-sumber, beji, sumur, telaga dan keluarganya), gunung-goa, satwa, serta unsur kebumian dan ilmu pengetahuan Gunungkidul lainnya
SALAM-RESAN SALAM-LESTARI!

TENTANG

Resan merupakan sebutan yang lumrah dijumpai di Gunungkidul bagi pohon besar penjaga suatu wilayah, sumber air, situs sejarah atau legenda atau babad, penanda bangunan atau rumah, pasar tradisional, dan petilasan tokoh penting, dan pahlawan lokal atau cikal-bakal. Etimologinya, resan berasal dari kata wreksa yang berarti pohon, kemudian diturunkan menjadi kata wreksan yang berarti golongan pohon. Prinsip kemudahan pengucapan dalam dialek keseharian masyarakat menyebabkan kata wreksan menjadi resan. Resan juga merupakan perlambangan kayon atau gunungan, yakni pohon kehidupan untuk menggapai derajat tertinggi bagi manusia. Jenis pohon resan bermacam-macam, biasanya secara fisiologis bertajuk lebar dan akarnya menyebar, seperti preh, bunut, bulu, gayam, asem, klampok, aren, klumpit, bahkan golongan pohon buah seperti duren dan pakel. Pohon resan seringkali identik dengan tumbuhan khas suatu wilayah, dan keberadaannya lebih dulu sebelum suatu dusun/desa/kampung terbentuk. Beberapa nama pohon resan oleh leluhur digunakan untuk memberi nama wilayah, dusun, atau desa, misalnya: serut, ringin, wunut, klumpit, bendha, asem, elo, besole, dan lain-lain. Fungsi ekologis pohon resan di antaranya: menyimpan dan melahirkan air, tempat tinggal para satwa, menyuburkan tanah, dan menyerap polutan baik di udara, di tanah, maupun suara. Karena hakekat, fungsi, sejarah, dan identitasnya, maka pohon-pohon resan oleh masyarakat dihormati dan dimuliakan dengan ritus dan upacara daur hidup semacam Nyadran dan Rasulan. Resan merupakan golongan utama unsur kehidupan sasamaning dumadi (sesama ciptaan Tuhan). Bersama dengan pohon resan, satwa, dan aneka tumbuhan lain, masyarakat melaksanakan perikehidupan bebrayan agung (persaudaraan alam raya) dalam lingkaran kerukunan, keselamatan, dan kemakmuran.

Resan Gunungkidul adalah komunitas pecinta “resan” (pohon pelindung), sumber air, dan ilmu pengetahuan lokal, yang anggotanya berasal dari berbagai wilayah dan latar belakang. Resan Gunungkidul memiliki kegiatan rutin membibit dan menanam bakal resan. Kegiatan lainnya adalah merawat dan membersihkan sumber air, melaksanakan upacara penghormatan dan pemuliaan pohon resan, nglangse (menyelimuti) resan, mencatat ilmu pengetahuan lokal, melakukan kerja berjejaring bergotong-royong dengan komunitas pecinta lingkungan lain, juga beberapa kegiatan kebudayaan lain seperti olah tani dan berkesenian.

Rahayua!

_/\_

Penanaman di Dusun Menggoran Playen
Penanaman bersama Forum Disabilitas Gunungkidul dan Siswa-siswi SMK
Pementasan Wayang Resan
Rumah Bibit Resan (RBR) atau Omah Winih Resan (OWR)
Nglangse
Memulung Bibit Resan

Rahayua!

_/\_